Sabtu, 17 Maret 2012

Tak Perlu Sekeranjang Apel

Makanlah apel setiap hari dan tubuh  akan terhindar dari penyakit. Demikian makna peribahasa bahasa Inggris, an apple a day keeps the doctor away. Bukan hanya  penyakit ringan seperti flu dan diare yang bisa ditangkal dengan  apel, tapi juga kanker, serangan jantung, dan stroke. Hebat kan?
Menurut penelitian US Apple Association pada tahun 1992, diberitakan bahwa apel mengandung boron yang membantu tubuh wanita mempertahankan kadar estrogen pada saat menopause. Gangguan penyakit pada saat menopause, seperti ancaman penyakit jantung dan kekeroposan tulang karena kurangnya hormon estrogen, bisa dicegah dengan boron yang terkandung dalam apel.
Telah banyak penelitian mengungkapkan bahwa apel, seperti  buah-buahan lain, kaya akan serat, fitokimia, dan flavonoid. Hanya saja, menurut Institut Kanker Nasional Amerika Serikat, apel paling banyak mengandung flavonoid dibandingkan dengan buah-buahan lain.
Zat ini, menurut laporan tersebut, mampu menurunkan risiko kena  penyakit kanker paru-paru sampai 50 persen. Selain itu ada kabar baik untuk kaum pria. Hasil penelitian Mayo Clinic di Amerika Serikat pada tahun 2001 membuktikan bahwa quacertin, sejenis  flavonoid yang terkandung dalam apel, dapat membantu mencegah pertumbuhan sel kanker prostat.
Fitokimia di dalam apel akan berfungsi sebagal antioksidan yang melawan kolesterol jahat (LDL, Low Density Lipoprotein), yang  potensial menyumbat pembuluh darah. Antioksidan akan mencegah kerusakan sel-sel atau jaringan pembuluh darah. Pada saat bersamaan, antioksidan akan meningkatkan kolesterol baik (HDL, High Density  Lipoprotein), yang bermanfaat untuk mencegah penyakit jantung dan pembuluh darah.
Tidak hanya itu, kandungan pektin (serat larut yang dikandung  buah-buahan dan sayuran), telah diteliti dan terbukti menurunkan kadar kolesterol di dalam darah. Secara spesilik pada sebuah penelitian awal, terbukti bahwa dalam apel ditemukan asam D-glucaric yang berinanfaat mengatur kadar kolesterol. Disebutkan dalam penelitian tersebut, jenis asam ini mampu mengurangi kolesterol sampai 35 persen.
Kadar kolesterol yang terjaga dan zat antioksidan akan melindungi  tubuh dari serangan jantung dan stroke. Ini terbukti pada sebuah  studi di Finlandia tahun 1996, bahwa orang yang pola makannya mengandung fitokimia, berisiko rendah untuk kena penyakit jantung.  Penelitian lain, sebagaimana dikutip The British Medical  Journal  mengungkapkan bahwa apel juga mencegah terjadinya  stroke.
Zat fitokimia yang terdapat pada kulit apel ini, menurut sebuah  penelitian di Cornell University Amerika Serikat, bermanfaat  menghambat pertumbuhan sel kanker usus sebesar 43 persen. Fitokimia  dan flavonoid secara bersama-sama dilaporkan juga menurunkan jumlah  kejadian kanker paru-paru.
Sementara itu, sebuah penelitian lain di Welsh, Inggris, menunjukkan bahwa konsumsi buah apel secara teratur akan membuat  paru-paru berfungsi lebih baik. Para peneliti yakin fungsi  pernapasan akan lebih baik karena kandungan fitokimia di dalam apel meredam efek negatif oksidan yang merusak organ tubuh.
Kandungan serat apel ternyata terhitung tinggi, sebesar lima gram untuk setiap buah berukuran sedang. Jumlah ini lebih tinggi daripada kandungan serat pada kebanyakan produk sereal. Serat ini bermanfaat untuk melancarkan pencernaan dan menurunkan berat badan. Buah ini hampir tanpa lemak dan kolesterol, sehingga cocok dimasukkan sebagai  menu orang yang sedang berdiet. Keluhan seperti sembelit pada orang  diet, tidak akan terjadi bila orang tersebut memasukan apel sebagai  bagian dari menunya.
Meski bermanfaat mengatasi sembelit, buah apel juga punya khasiat  meredakan diare. Ini menurut Miriam Polunnin dalam bukunya  Healing Foods. Menurut buku tersebut, apel sangat bermanfaat  untuk pencernaan.
Penelitian Konowalchuck J pada tahun 1978 mempublikasikan manfaat  lain apel. Konowalchuck menyebutkan bahwa sari buah apel terbukti  ampuh melawan berbagai serangan infeksi virus. Dengan sari apel,  stamina dan kekebalan tubuh akan menjadi lebih baik. Kondisi ini  bisa menghindarkan tubuh dari serangan virus, terlebih pada saat pergantian musim seperti sekarang ini.
Di samping kandungan zat-zat yang telah disebutkan di atas. Apel  juga mengandung tannin berkonsentrasi tinggi. Tannin ini, seperti  ditulis Jurnal American Dental Association pada tahun 1998, mengandung zat yang dapat mencegah kerusakan gigi dan penyakit gusi  yang disebabkan oleh tumpukan plak. Tidak hanya itu, tannin juga  berfungsi mencegab infeksi saluran kencing dan menurunkan risiko penyakit jantung.
Nah, tunggu apalagi, segera masukkan apel dalam menu harian Anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar