Makanlah apel setiap
hari dan tubuh akan terhindar dari
penyakit. Demikian makna peribahasa bahasa Inggris, an apple a day keeps the
doctor away. Bukan hanya penyakit
ringan seperti flu dan diare yang bisa ditangkal dengan apel, tapi juga kanker, serangan jantung, dan
stroke. Hebat kan?
Menurut penelitian US Apple Association pada tahun 1992,
diberitakan bahwa apel mengandung boron yang membantu tubuh wanita
mempertahankan kadar estrogen pada saat menopause. Gangguan penyakit pada saat
menopause, seperti ancaman penyakit jantung dan kekeroposan tulang karena
kurangnya hormon estrogen, bisa dicegah dengan boron yang terkandung dalam
apel.
Telah banyak penelitian mengungkapkan bahwa apel,
seperti buah-buahan lain, kaya akan
serat, fitokimia, dan flavonoid. Hanya saja, menurut Institut Kanker Nasional
Amerika Serikat, apel paling banyak mengandung flavonoid dibandingkan dengan buah-buahan
lain.
Zat ini, menurut laporan tersebut, mampu menurunkan risiko
kena penyakit kanker paru-paru sampai 50
persen. Selain itu ada kabar baik untuk kaum pria. Hasil penelitian Mayo Clinic
di Amerika Serikat pada tahun 2001 membuktikan bahwa quacertin, sejenis flavonoid yang terkandung dalam apel, dapat
membantu mencegah pertumbuhan sel kanker prostat.
Fitokimia di dalam apel akan berfungsi sebagal antioksidan
yang melawan kolesterol jahat (LDL, Low Density Lipoprotein), yang potensial menyumbat pembuluh darah.
Antioksidan akan mencegah kerusakan sel-sel atau jaringan pembuluh darah. Pada
saat bersamaan, antioksidan akan meningkatkan kolesterol baik (HDL, High
Density Lipoprotein), yang bermanfaat
untuk mencegah penyakit jantung dan pembuluh darah.
Tidak hanya itu, kandungan pektin (serat larut yang
dikandung buah-buahan dan sayuran),
telah diteliti dan terbukti menurunkan kadar kolesterol di dalam darah. Secara
spesilik pada sebuah penelitian awal, terbukti bahwa dalam apel ditemukan asam
D-glucaric yang berinanfaat mengatur kadar kolesterol. Disebutkan dalam
penelitian tersebut, jenis asam ini mampu mengurangi kolesterol sampai 35
persen.
Kadar kolesterol yang terjaga dan zat antioksidan akan
melindungi tubuh dari serangan jantung
dan stroke. Ini terbukti pada sebuah
studi di Finlandia tahun 1996, bahwa orang yang pola makannya mengandung
fitokimia, berisiko rendah untuk kena penyakit jantung. Penelitian lain, sebagaimana dikutip The
British Medical Journal mengungkapkan bahwa apel juga mencegah
terjadinya stroke.
Zat fitokimia yang terdapat pada kulit apel ini, menurut
sebuah penelitian di Cornell University
Amerika Serikat, bermanfaat menghambat
pertumbuhan sel kanker usus sebesar 43 persen. Fitokimia dan flavonoid secara bersama-sama dilaporkan
juga menurunkan jumlah kejadian kanker
paru-paru.
Sementara itu, sebuah penelitian lain di Welsh, Inggris,
menunjukkan bahwa konsumsi buah apel secara teratur akan membuat paru-paru berfungsi lebih baik. Para peneliti
yakin fungsi pernapasan akan lebih baik
karena kandungan fitokimia di dalam apel meredam efek negatif oksidan yang
merusak organ tubuh.
Kandungan serat apel ternyata terhitung tinggi, sebesar lima
gram untuk setiap buah berukuran sedang. Jumlah ini lebih tinggi daripada
kandungan serat pada kebanyakan produk sereal. Serat ini bermanfaat untuk
melancarkan pencernaan dan menurunkan berat badan. Buah ini hampir tanpa lemak
dan kolesterol, sehingga cocok dimasukkan sebagai menu orang yang sedang berdiet. Keluhan
seperti sembelit pada orang diet, tidak
akan terjadi bila orang tersebut memasukan apel sebagai bagian dari menunya.
Meski bermanfaat mengatasi sembelit, buah apel juga punya
khasiat meredakan diare. Ini menurut
Miriam Polunnin dalam bukunya Healing
Foods. Menurut buku tersebut, apel sangat bermanfaat untuk pencernaan.
Penelitian Konowalchuck J pada tahun 1978 mempublikasikan
manfaat lain apel. Konowalchuck
menyebutkan bahwa sari buah apel terbukti
ampuh melawan berbagai serangan infeksi virus. Dengan sari apel, stamina dan kekebalan tubuh akan menjadi
lebih baik. Kondisi ini bisa
menghindarkan tubuh dari serangan virus, terlebih pada saat pergantian musim
seperti sekarang ini.
Di samping kandungan zat-zat yang telah disebutkan di atas.
Apel juga mengandung tannin berkonsentrasi
tinggi. Tannin ini, seperti ditulis
Jurnal American Dental Association pada tahun 1998, mengandung zat yang dapat
mencegah kerusakan gigi dan penyakit gusi
yang disebabkan oleh tumpukan plak. Tidak hanya itu, tannin juga berfungsi mencegab infeksi saluran kencing
dan menurunkan risiko penyakit jantung.
Nah, tunggu apalagi,
segera masukkan apel dalam menu harian Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar