Sejalan dengan
meningkatnya usia, hormon testoteron yang dihasilkan testis juga akan berangsur
berkurang. Penurunan ini berakibat langsung pada mundurnya fungsi seksual, termasuk kemampuan ereksi. Pemberian
hormon testoteron atau hormon golongan steroid, bahan baku pembentuk
testoteron, dalam batas tertentu
terbukti dapat meningkatkan fungsi seksual.
Namun, pemberian steroid bukannya tanpa bahaya. Bahaya
yang paling ditakuti adalah meningkatnya
risiko kanker prostat dan dapat mempercepat berkembang biaknya sel-sel kanker,
apalagi bila seseorang memang sudah memiliki benih-benih kanker dalam tubuhnya.
Pemberian obat-obatan mengandung steroid, baik yang berupa
obat oral maupun suntikan kalau terpaksa
harus diberikan dengan sangat hati-hati
dan harus selalu dipantau dengan cermat. Sebenarnya ada jenis makanan tertentu yang dapat mengandung
steroid. Bila makanan tersebut
dikonsumsi, sebagian steroid akan masuk tubuh dan pada gilirannya akan meningkatkan kesegaran dan
potensi seseorang.
Jenis-jenis makanan demikian. Misalnya testis, dikenal
dengan sebutan torpedo buat penggemar sate dan sop kambing, fetus atau janin,
mengandung komposisi hormon yang lengkap termasuk steroid, dan plasenta kambing
atau binatang lainnya yang dimakan mentah atau
setengah matang. Untuk torpedo
Anda bisa mencoba resep ini:
1 sendok teh merica hitam
1 set torpedo kambing beserta pangkal kemaluan
1 sendok teh merica hitam
1 set torpedo kambing beserta pangkal kemaluan
Torpedo kambing dibuat sate dan dimakan dengan bumbu bubuk
merica hitam. Bagi penderita tekanan
darah tinggi tentu saja tidak dianjurkan menggunakan resep ini.
Sate torpedo bisa meningkatkan potensi seksual pria, memang
ada benarnya. Skrotum atau torpedo
adalah tempat hormon seks jantan.
Dengan mengonsumsinya, seseorang mendapat tambahan hormon
seks sehingga ada kemungkinan potensi
seksualnya meningkat.
Cara lain adalah, dengan menjadikan jaringan binatang
tersebut ekstrak dan kemudian
disuntikkan langsung ke tubuh. Pemberian bahan-bahan yang mengandung steroid
baik berupa obat oral, suntikan atau makanan harus tetap dilakukan dengan
ekstra hati-hati.
Melakukan hubungan seksual yang normal dan teratur, sebenarnya adalah cara terbaik untuk menjaga agar kadar
testoteron tubuh tidak menurun terlalu
drastis dengan meningkatnya usia. Dengan demikian orang akan mampu menjaga
stamina dan potensi sampai usia tua.
Hindari alkohol, tambah vitamin
Kalau jalan pikiran kita terpengaruhi alkohol, hambatan
mental akan sedikit berkurang dan kita
akan lebih berani menghadapi lawan
jenis. Tentu saja, kita juga akan berani bertindak tanpa ragu-ragu.
Inilah yang kemudian menimbulkan kesan bahwa kita sedang bergairah.
Di sisi lain, konsumsi alkohol berlebihan akan memberi
akibat buruk terhadap kemampuan seksual seseorang, terutama pada
laki-laki. Konsumsi berlebihan ini akan
merangsang enzim khusus dalam jaringan
hati, yang akan mempercepat rusaknya hormon testoteron dalam darah.
Keadaan ini akan menimbulkan gejala disfungsi ereksi temporer.
Kalau konsumsi alkohol berlebihan ini berlangsung lama,
seperti yang terjadi pada para pecandu
alkohol, masalah selanjutnya juga akan
muncul seperti turunnya kadar testoteron secara permanen dengan segala akibat
negatifnya, misalnya penurunanpotensi seksual,
kemunduran fungsi testis dengan akibat menurunnya produksi testoteron dan sperma.
Fungsi ereksi yang optimal tergantung pada kerja optimal
sistem reflek dan fungsi jaringan saraf,
temasuk hantaran saraf yang optimal.
Sel-sel saraf, termasuk serabut saraf harus dioptimalkan dengan cara memenuhi
kebutuhan energinya yang berupa hidrat arang (HA) khususnya HA dalam bentuk
glukosa. Gangguan metabolisme glukosa
akan menimbulkan gangguan fungsi saraf yang bisa menurunkan potensi seksual seseorang.
Vitamin yang paling berperan dalam metabolisme normal
glukosa adalah golongan vitamin B.
Karenanya, konsumsi vitamin golongan B (vitamin B kompleks) harus mencukupi
kebutuhan agar tak terjadi gangguan
fungsi seksual. Vitamin B juga secara langsung maupun tidak mempengaruhi kerja
optimal jaringan saraf. Vitamin tersebut antara
lain vitamin B1 (thiamin), niacin, asam panthotenat, vitamin B 6 (pyridoxin),
vitamin B 12, biotin, choline, asam folat, dan PABA.
Hormon testoteron dibentuk di jaringan testis dari bahan
baku yang berupa “inti kolesterol”.
Dalam hal ini, vitamin B kompleks secara
langsung maupun tidak berperan dalam proses sintesa tersebut. Vitamin itu adalah B 2 (riboflavin), niacin,
vitamin B6, B12, biotin, dan inositol.
Dengan demikian, jelaslah mengapa vitamin B kompleks harus
dikonsumsi setiap hari secara teratur, agar stamina seseorang tetap optimal. Sayangnya, tablet vitamin B kompleks
generik yang umumnya tersedia di pasaran tak mengandung komponen yang lengkap.
Tablet generik itu hanya mengandung lima
unsur. Itu pun dalam jumlah sedikit,
seperti misalnya vitamin B1, B2, B6, kalsium panthotenat dan niacin.
Namun kini telah
tersedia vitamin B kompleks yang memiliki
sekitar 10-12 komponen, termasuk di dalamnya semua vitamin B yang disebut sebelumnya. Sayangnya, harganya juga
cukup mahal. Selain vitamin B, vitamin E juga diperlukan untuk menjaga fungsi
seksual secara optimal. Namun peran
vitamin E lebih pada proses pembentukan
sperma dan tidak langsung terkait dengan masalah potensi seksual.Sumber : www.suaramerdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar