Sabtu, 17 Maret 2012

Dongkrak Birahi Dengan Torpedo Kambing

Sejalan dengan meningkatnya usia, hormon testoteron yang dihasilkan testis juga akan berangsur berkurang. Penurunan ini berakibat langsung pada mundurnya fungsi  seksual, termasuk kemampuan ereksi. Pemberian hormon testoteron atau hormon golongan steroid, bahan baku pembentuk testoteron, dalam  batas tertentu terbukti dapat meningkatkan fungsi seksual.
Namun, pemberian steroid bukannya tanpa bahaya. Bahaya yang  paling ditakuti adalah meningkatnya risiko kanker prostat dan dapat mempercepat berkembang biaknya sel-sel kanker, apalagi bila seseorang memang sudah memiliki benih-benih kanker dalam tubuhnya.
Pemberian obat-obatan mengandung steroid, baik yang berupa obat  oral maupun suntikan kalau terpaksa harus diberikan dengan sangat  hati-hati dan harus selalu dipantau dengan cermat. Sebenarnya ada  jenis makanan tertentu yang dapat mengandung steroid. Bila makanan  tersebut dikonsumsi, sebagian steroid akan masuk tubuh dan pada  gilirannya akan meningkatkan kesegaran dan potensi seseorang.
Jenis-jenis makanan demikian. Misalnya testis, dikenal dengan sebutan torpedo buat penggemar sate dan sop kambing, fetus atau janin, mengandung komposisi hormon yang lengkap termasuk steroid, dan plasenta kambing atau binatang lainnya yang dimakan mentah atau  setengah matang. Untuk torpedo
Anda bisa mencoba resep ini:
 1 sendok teh merica hitam
1 set torpedo kambing beserta pangkal kemaluan
Torpedo kambing dibuat sate dan dimakan dengan bumbu bubuk merica  hitam. Bagi penderita tekanan darah tinggi tentu saja tidak dianjurkan menggunakan resep ini.
Sate torpedo bisa meningkatkan potensi seksual pria, memang ada  benarnya. Skrotum atau torpedo adalah tempat hormon seks jantan.
Dengan mengonsumsinya, seseorang mendapat tambahan hormon seks  sehingga ada kemungkinan potensi seksualnya meningkat.
Cara lain adalah, dengan menjadikan jaringan binatang tersebut  ekstrak dan kemudian disuntikkan langsung ke tubuh. Pemberian bahan-bahan yang mengandung steroid baik berupa obat oral, suntikan atau makanan harus tetap dilakukan dengan ekstra hati-hati.
Melakukan hubungan seksual yang normal dan teratur, sebenarnya  adalah cara terbaik untuk menjaga agar kadar testoteron tubuh tidak  menurun terlalu drastis dengan meningkatnya usia. Dengan demikian orang akan mampu menjaga stamina dan potensi sampai usia tua.
Hindari alkohol, tambah vitamin
Kalau jalan pikiran kita terpengaruhi alkohol, hambatan mental  akan sedikit berkurang dan kita akan lebih berani menghadapi lawan  jenis. Tentu saja, kita juga akan berani bertindak tanpa ragu-ragu. Inilah yang kemudian menimbulkan kesan bahwa kita sedang  bergairah.
Di sisi lain, konsumsi alkohol berlebihan akan memberi akibat buruk terhadap kemampuan seksual seseorang, terutama pada laki-laki.  Konsumsi berlebihan ini akan merangsang enzim khusus dalam jaringan  hati, yang akan mempercepat rusaknya hormon testoteron dalam darah. Keadaan ini akan menimbulkan gejala disfungsi ereksi temporer.
Kalau konsumsi alkohol berlebihan ini berlangsung lama, seperti  yang terjadi pada para pecandu alkohol, masalah selanjutnya juga  akan muncul seperti turunnya kadar testoteron secara permanen dengan segala akibat negatifnya, misalnya penurunanpotensi seksual,  kemunduran fungsi testis dengan akibat menurunnya produksi  testoteron dan sperma.
Fungsi ereksi yang optimal tergantung pada kerja optimal sistem  reflek dan fungsi jaringan saraf, temasuk hantaran saraf yang  optimal. Sel-sel saraf, termasuk serabut saraf harus dioptimalkan dengan cara memenuhi kebutuhan energinya yang berupa hidrat arang (HA) khususnya HA dalam bentuk glukosa. Gangguan metabolisme glukosa  akan menimbulkan gangguan fungsi saraf yang bisa menurunkan potensi  seksual seseorang.
Vitamin yang paling berperan dalam metabolisme normal glukosa  adalah golongan vitamin B. Karenanya, konsumsi vitamin golongan B (vitamin B kompleks) harus mencukupi kebutuhan agar tak terjadi  gangguan fungsi seksual. Vitamin B juga secara langsung maupun tidak mempengaruhi kerja optimal jaringan saraf. Vitamin tersebut antara  lain vitamin B1 (thiamin), niacin, asam panthotenat, vitamin B 6 (pyridoxin), vitamin B 12, biotin, choline, asam folat, dan PABA.
Hormon testoteron dibentuk di jaringan testis dari bahan baku  yang berupa “inti kolesterol”. Dalam hal ini, vitamin B kompleks  secara langsung maupun tidak berperan dalam proses sintesa tersebut.  Vitamin itu adalah B 2 (riboflavin), niacin, vitamin B6, B12, biotin, dan inositol.
Dengan demikian, jelaslah mengapa vitamin B kompleks harus dikonsumsi setiap hari secara teratur, agar stamina seseorang tetap  optimal. Sayangnya, tablet vitamin B kompleks generik yang umumnya tersedia di pasaran tak mengandung komponen yang lengkap. Tablet  generik itu hanya mengandung lima unsur. Itu pun dalam jumlah  sedikit, seperti misalnya vitamin B1, B2, B6, kalsium panthotenat  dan niacin.
Namun kini telah tersedia vitamin B kompleks yang memiliki  sekitar 10-12 komponen, termasuk di dalamnya semua vitamin B yang  disebut sebelumnya. Sayangnya, harganya juga cukup mahal. Selain vitamin B, vitamin E juga diperlukan untuk menjaga fungsi seksual  secara optimal. Namun peran vitamin E lebih pada proses pembentukan  sperma dan tidak langsung terkait dengan masalah potensi seksual.
Sumber : www.suaramerdeka.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar