KECUBUNG (Datura
Metel) memiliki khasiat obat yang dahsyat. Tumbuhan yang termasuk keluarga solanaceae
ini hampir di seluruh penjuru Tanah
Air bisa didapatkan. Hati-hati! Ada dua jenis kecubung yang tumbuh di
negeri ini. Yang satunya, Kecubung
Gunung (Brugmansia Suaveolens)
yang banyak tumbuh di daerah beriklim kering.
Dalam berbagai literatur, kecubung juga dikenal di berbagai
belahan bumi. Antara lain di daratan Cina, Belanda, Inggris dan beberapa negara
lainnya. Tanaman jenis perdu ini memiliki tinggi maksimal 2 meter dengan usia
hidup rata-rata setahun. Tanaman berdaun tunggal ini mengandung racun.
Bunga kecubung berbentuk terompet, tegak dan keluar dari
ujung tangkai. Ciri khas bunga kecubung
adalh mekar pada saat matahari terbenam dan akan kuncup pada sore hari
berikutnya. Buah kecubung berbentuk bulat, berduri tajam.
Bila dirasakan tanaman ini terasa pahit, pedas dan
bersifat hangat. Sebagai obat kecubung
berkhasiat antiasmatik, antibatuk atau antitusif, antirematik, penghilang nyeri
atau analgesik, afrodisiak dan pemati
rasa atau anestetik. Dalam beberapa penelitian yang dilakukan para ahli tumbuhan obat kecubung
antara lain mengandung tak kurang dari
0,3 - 0,4 persen alkaloid yang terdiri dari 85 persen skopolamin dan 15 persen hyoscymine.
Di samping itu juga terdapat zat hyoscin dan atropin.
Pada orang tertentu ramuan dari kecubung bisa berefek
negatif. muntah, mual, dan sesak napas akibat kejang saluran napas. Tak hanya
itu. Bila digunakan secara berlebihan, ramuan ini bisa pula mengakibatkan nadi
berdenyut cepat, rasa gelisah, kulit muka dan tubuh menjadi merah, pusing,
buang air besar dan kecil tidak terkontrol, pupil mata melebar, rasa haus dan
sejenisnya. Karena itu, bila hendak menggunakan ramuan dari tumbuhan ini
hendaknya tidak melanggar ketentuan atau kadar yang sudah ditentukan.
Tetapi, menurut dr Setiawan Dalimartha, jika usai
mengkonsumsi ramuan kecubung tubuh
mengeluarkan tanda-tanda tersebut segeralah
cegah dengan mengkonsumsi jahe yang digodok dengan air kelapa muda hijau
sebagai penawar.
Karena ada unsur bahaya dalam tumbuhan ini, maka para pakar
menyimpulkan beberapa golongan orang tak diperbolehkan mengkonsumsi ramuannya. Di antara orang yang tidak
diperbolehkan itu adalah penderita glukoma, penderita hipertensi, anak-anak dan
ibu hamil. Satu lagi. Bila kondisi tubuh sedang lemah, tidak diperbolehkan
mengkonsumsinya.
Sekalipun mengandung bahaya, tapi harap tahu saja. Dalam
dunia obat-obatan modern sari bunga kecubung sudah lama dikenal. Di dunia satu
ini sari bunga kecubung disebut Datura
Flos. Sedang daun kecubung biasa disebut Datura Folium. Dan harap
tahu pula. Sari tanaman ini sudah banyak pula dignakan sebagai obat bius saat
dilakukan bedah atau operasi besar di berbagai rumah sakit.
UNTUK SAKIT PERUT SAAT HAID: Giling sampai halus daun
kecubung segar dan beras dalam jumlah yang sama. Kemudian balurkan pada perut
bagian bawah. (Ramuan ini juga bisa digunakan untuk pembengkakan payudara
akibat bendungan ASI. Caranya membalurkan ramuan tersebut pada payudara yang
bengkak.)
UNTUK REMATIK: Cuci dan tumbuk sampai halus lima lembar daun kecubung segar, lima butir bawang merah
yang telah dikupas dan jahe sebesar ibu jari. Tambakan kapur sirih atau injit,
kemudian aduk sampai rata. Setelah itu ramuan siap dipakai dengan cara
membalurkannya pada bagian yang sakit. Agar dapat menempel sebaiknya dibalut dengan kain atau perban. (Ramuan
ini juga bisa digunakan untuk memar. Bila digunakan untuk sakit pinggang, Anda
tak perlu mencampuri ramuan ini dengan injit.)
UNTUK MENGHILANGKAN KETOMBE: Tumbuk sampai halus 2 -
3 lembar daun kecubung segar. Setelah itu gosokkan pada kulit kepala.
Lakukanlah beberapa kali. dan gunakanlah pada saat mandi.
UNTUK MENGHILANGKAN RASA NYERI AKIBAT SAKIT GIGI :
Giling hingga menjadi serbuk bunga kecubung yang telah dikeringkan. Lalu
gunakanlah ramuan ini dengan cara menaburkan pada gigi Anda yang nyeri karena
berlubang. (Ramuan ini juga bisa digunakan untuk mengatasi nyeri akibat
bisul.)
UNTUK MENGHILANGKAN
LENDIR DI TENGGOROKAN : Cuci danrebus tiga lembar daun
kecubung segar dengan tiga gelas air hingga tersisa satu gelas. Kemudian saring
dan dinginkan. Kemudian Anda juga perlu
merebus hingga mendidih air gula asam yang dicampuri gula aren. Setelah
kedua ramuan ini dingin minumlah ramuan kecubung terlebih dahulu, baru kemudian dilanjutkan dengan
meminum air gula asam itu.Sumber : www.Suaramerdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar