SELAMA ini,
orang hanya mengetahui jika buah kurma adalah buah khas Timur Tengah dan hanya
bisa dijumpai pada saat bulan Ramadan. Harganya pun relatif mahal untuk buah
yang kualitasnya bagus atau super. Namun, siapa sangka, bahwa ternyata sari
buah kurma memiliki segudang manfaat bagi kesehatan, khususnya bagi ibu hamil.
Konon katanya, sari buah kurma akan memberikan nutrisi lengkap yang
dibutuhkan oleh ibu hamil dan menyusui, sehingga saat melahirkan menjadi mudah,
bayi sehat, dan ASI berlimpah. Bila ditelisik lebih dalam lagi, kurma merupakan
buah yang kaya akan nutrisi dan mengandung karbohidrat, fiber, kalsium, kalium,
vitamin B kompleks, magnesium, dan zat besi.
Adapun kandungan karbohidrat pada kurma kering besarnya mencapai 70 persen,
sementara pada kurma basah ada kandungan 60 persen karbohidrat dalam bentuk
glukosa dan fruktosa. Kedua jenis gula ini tidak berbahaya karena hasil olahan
alami, sehingga sangat mudah diserap oleh tubuh. Fungsi utama keduanya adalah
untuk menggantikan energi yang hilang, dan itulah sebabnya orang berpuasa
dianjurkan untuk berbuka dengan kurma terlebih dahulu.
Bagi ibu hamil, energi dari gula yang dihasilkan, bermanfaat untuk menambah
kekuatan pada saat persalinan, semisal saat mengejan untuk mendorong bayi
keluar. Selain itu, kurma juga merupakan salah satu sumber alami terbaik
kalium, yang merupakan mineral penting yang dibutuhkan tubuh untuk
mempertahankan kontraksi otot termasuk otot jantung, dan mengatur tekanan
darah.
Kandungan kalsium dalam kurma sangat bermanfaat bagi pertumbuhan tulang dan
gigi pada janin, juga sangat bermanfaat untuk ketahanan tulang bagi ibu hamil
itu sendiri. Seringkali ibu hamil disodori vitamin penguat tulang atau suplemen
tambahan untuk kalsium oleh dokter atau bidan. Namun rupanya, kandungan kalsium
dalam sari buah kurma ternyata dapat mencukupi vitamin tersebut.
Hormon Pengikat
Rahim
Zat besi dalam sari kurma bermanfaat untuk produksi hemoglobin dan sel darah
merah, sehingga akan sangat melindungi ibu hamil dari kekurangan sel darah
merah atau anemia. Jika kebutuhan akan zat besi ini terpenuhi, maka peredaran
darah akan lancar dan sari-sari makanan akan beredar dengan lancar.
Yang tak kalah penting, kurma mengandung suatu hormon yang sering disebut
dengan hormon potuchin, yang menurut para pakar medis, memiliki fungsi untuk
mengikat rahim dan otot rahim sehingga dapat membantu mengurangi pendarahan
pasca melahirkan. Selain itu, ada hormon oksitosin yang dapat membantu
merangsang kontraksi pada otot-otot rahim sehingga mempermudah persalinan.
Hormon potuchin juga akan membantu memacu kontraksi di pembuluh darah vena
yang ada di sekitar payudara ibu, sehingga memacu kelenjar air susu untuk
memproduksi ASI. Kandungan fiber atau serat pada sari buah kurma juga merupakan
yang paling besar dibandingkan buah-buahan lain. Fiber memiliki manfaat untuk
memperlancar proses pembuangan, sehingga pada saat persalinan, tidak ada
sisa-sisa makanan yang berbentuk tinja menumpuk di usus dan memperlambat proses
persalinan.
Seperti diketahui, rasa buah kurma memang khas, yakni sangat manis dan
pekat. Bagi ibu-ibu hamil yang tidak suka makanan terlalu manis, mungkin akan
kurang suka pada awalnya. Namun jika melihat manfaat dan kandungannya yang luar
biasa banyak, mungkin bisa berpikir ulang untuk mencobanya.
Sari buah kurma bisa
dijumpai di toko-toko, dan bisa dikombinasikan sebagai selai untuk roti,
campuran susu, atau meminumnya dengan tambahan air. Sari kurma juga membuat
nafsu makan bertambah, sehingga di awal kehamilan, ada pengganti makanan hilang
bagi ibu hamil karena muntah.Sumber : www.suaramerdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar