Jumat, 11 November 2011

Waspadai Masuk Angin!

Oleh : dr. H. Fatta Hatta NM
Dalam dunia medis belum ada kesepakatan untuk mendiagnosa penyakit Masuk Angin. Biasanya Masuk Angin ini dimasukkan kedalam gejala penyakit tertentu, mulai dari penyakit yang ringan sampai yang berat.
-         Penyakit yang ringan : Kelelahan, kurang tidur, kurang makan, dll
Theraphy : Perbaiki pola makan dan istirahat.
-         Penyakit yang sedang : Flu, Batuk, Diare ringan, dll
Theraphy : Perbaiki pola makan dan istirahat yang cukup.
-         Penyakit yang berat : Hati, Jantung, Ginjal, Gangguan sirkulasi darah dan hormone, oksidan bebas, dll.
Theraphy : Perbaiki pola makan, perhatikan obat-obat, kadang-kadang harus theraphy khusus.
Perlu diwaspadai bila kita sering Masuk Angin, jika dalam seminggu dua sampai tiga kali Masuk Angin, itu termasuk gejala penyakit yang berat, dalam masyarakat dikenal sebagai Angin duduk?
Ini dimungkinkan karena adanya gangguan dalam peredaran darah atau jantung yang kronis (lama), sehingga kadang-kadang adanya gumpalan darah/thrombus didalam aliran darah ke jantung, dari jantung ke otak dan ke seluruh tubuh, sama dengan proses stroke. Maka bila tidak cepat ditangani, dapat mengakibatkan gangguan yang berat sampai meninggal.
Maka dari itu bagi masyarakat jangan menganggap ringan masalah masuk angin itu, sebab ini merupakan proses atau gejala penyakit yang ringan sampai kepada yang berat, langkah-langkah pencegahannya dan penanggulangan-nya adalah sebagai berikut :
-         Perbaiki pola hidup , olah raga, makanan alami, makan teratur, jangan sampai berlebihan dan istirahat yang cukup.
-         Bila sering Masuk Angin segera kontrol (chek up) atau berobat ke dokter, agar dapat segera diketahui sumber penyakit dan theraphy-nya.
Kita mengenal istilah Angin Darah, Angin Tulang/Sendi, Angin Pencernaan sampai Angin Duduk.
-         Angin Darah : dalam darah terlalu banyak mengandung udara, akan mengakibatkan terjadi gangguan sirkulasi darah, dapat menjadi Angin/udara tadi masuk ke organ-organ yang vital seperti : Jantung, otak, dll. Gejalanya dapat diketahui dengan tanda-tanda seperti pusing-pusing, mual muntah, sampai pingsan.
-         Angin Tulang : udara didalam tulang terutama sendi, akan mengakibatkan sendi/tulang terasa nyeribsampai bengkak dan lain-lain.
-         Angin Pencarnaan : didalam pencernaan terdapat udara yang terlalu banyak sehingga mengganggu pencernaan. Gejalanya dapat diketahui dengan sering mual, buang air mencret-mencret, dll.
-         Oksidan Bebas :istilah yang sekarang lagi ramai diperbincangkan karena dapat menyebabkan penyakit yang sangat ditakuti mengapa? Karena belum ada cara penganggulangan atau theraphy yang mujarab.
Dalam medis juga dikenal udara (CO2, O2, CO/Carbon dioksida, oxygen, Carbon monoksida, dll.) bila udara tadi terlalu banyak atau mendadak terlalu banyak, dapat mengakibatkan pecahnya pembulu darah, kekurangan atau kelebihan O2, CO2, dll. Sering pada penerbang atau pendaki gunung, pada penyelam sering terjadi kasus tersebut.

Kenapa harus dengan obat alami?


Simak dan fahami dulu perbedaan obat alami /herbal dengan obat kimia

Obat Kimia :

   1. Lebih diarahkan untuk menghilangkan gejala-gejalanya saja.
   2. Bersifat sympthomatis yang hanya untuk mengurangi penderitaannya saja.
   3. Bersifat paliatif artinya penyembuhan yang bersifat spekulatif, bila tepat penyakit akan sembuh, bila tidak akan menjadi racun yang berbahaya.
   4. Lebih diutamakan untuk penyakit-penyakit yang sifatnya akut (butuh pertolongan segera) seperti asma akut, diare akut, patah tulang, infeksi akut dan lain-lain.
   5. Reaksi cepat, namun bersifat destruktif artinya melemahkan organ tubuh lain, terutama jika dipakai terus-menerus dalam jangka waktu lama.
   6. Efek samping yang bisa ditimbulkan iritasi lambung dan hati, kerusakan ginjal, mengakibatkan lemak darah.


Obat Herbal/alami :

   1. Diarahkan pada sumber penyebab penyakit dan perbaikan fungsi serta organ-organ yang rusak.
   2. Bersifat rekonstruktif atau memperbaiki organ dan membangun kembali organ-organ, jaringan atau sel-sel yang rusak.
   3. Bersifat kuratif artinya benar-benar menyembuhkan karena pengobatannya pada sumber penyebab penyakit.
   4. Lebih diutamakan untuk mencegah penyakit, pemulihan penyakit-penyakit komplikasi menahun, serta jenis penyakit yang memerlukan pengobatan lama.
   5. Reaksi lambat tetapi bersifat konstruktif atau memperbaiki dan membangun kembali organ-organ yang rusak.
   6. Efek samping hampir tidak ada, asalkan diramu oleh herbalis yang ahli dan berpengalaman.

Proses penyembuhan secara garis besar digolongkan menjadi 3, yaitu:

   1. Proses penyesuaian tubuh, dimana tubuh menyesuaikan sistem metabolisme untuk bisa memanfaatkan pengobatan yang diberikan. Reaksi yang mungkin muncul berbeda-beda pada tiap individu, misal: pusing, mual, sakit perut.
   2. Proses detoksifikasi, dimana tubuh mengeluarkan racun atau zat-zat berbahaya dari dalam tubuh ketika/setelah menerima pengobatan. Reaksi yang mungkin muncul: batuk-batuk, pilek, demam, gatal-gatal, borok, banyak mengeluarkan keringat, sering buang air kecil dan besar.
   3. Proses regenerasi, dimana setelah menerima pengobatan, tubuh mengganti sel-sel lama dengan sel-sel baru untuk memperbaiki sel, jaringan atau organ yang telah rusak

Karenanya kita harus bijak dalam memilih mana yang kita yakini, pilihan ada ditangan anda.