Sabtu, 17 Maret 2012

Kebiasaan Buruk Bisa Memicu Penyakit Degeneratif

KEBIASAAN buruk dalam kehidupan sehari, terutama pola hidup yang tidak sehat sangat mudah memicu serangan penyakit degeneratif. Penyakit ini mengakibatkan mundurnya kemampuan pada berbagai organ tubuh.
"Memang faktor usia menjadi penyebab utama penyakit degeneratif. Tapi perilaku hidup yang tidak sehat bisa mempercepatnya," ujar dr Probosuseno SpPD KGer Finasim, dosen Fakultas Kedokteran UGM dalam seminar kesehatan yang diselenggarakan Dharma wanita Persatuan (DWP) dalam rangka HUT ke 12 dan peringatan Hari Ibu ke 83.
Lebih lanjut dijelaskan Probo, penyakit degeneratif dapat dihindari dengan mengubah perilaku hidup yang sehat dan benar, termasuk dalam mengkonsumsi makanan dan cara lain untuk mengembalikan pada kondisi yang sehat.
"Tapi jika sudah tidak memungkiknan untuk disembuhkan, maka harus bisa menerima seraya mengkompensasi dengan bagian tubuh lainnya atau dengan teknologi agar kualitas hidup tetap baik," kata Probosuseno yang juga dokter pendidik klinis pada Departemen Kesehatan ini.
Ditambahkan, ada beberapa rumus singkat agar tubuh tetap berfungsi meskipun mengalami kemunduran, yakni dengan makan dan minum thoyyib halal, olahraga dan menghindari stress. Lingkungan yang bersih, istirahat cukup dan bertaqwa.
"Jika semua anggota keluarga taat beribadah, akan lebih nyaman dan bisa menghadirkan kehidupan yang menyejukkan dan terhindar dari stress," tandasnya.

Kurangi Kolesterol Tinggi Secara Alami

KOLESTEROL adalah salah satu zat gizi dari jenis lemak yang penting bagi tubuh. Kolesterol memberi cadangan energi paling tinggi jika dibanding dengan karbohidrat, vitamin dan mineral.
Kolesterol juga diperlukan dalam pembentukan sel-sel dalam tubuh, sebagai bahan dasar pembentukan hormon-hormon steroid dan asam empedu untuk proses emulsi lemak. Selain diproduksi dalam tubuh, kolesterol juga bisa didapat dari makanan seperti kuning telur, kerang-kerangan, kepiting, jeroan, dan susu.
Karena sifatnya yang tidak terlalu larut dalam darah, maka kolesterol butuh bantuan untuk dapat beredar dalam pembuluh darah. "Kendaraan" pembawa lemak itu bernama lipoprotein.
Dalam menjalankan fungsinya, kolesterol yang memiliki kepadatan protein lebih rendah, yaitu VLDL, ILDL, dan LDL mudah sekali menempel dalam dinding pembuluh darah koroner; sehingga dapat menimbulkan plak. Karenanya tiga jenis lemak tersebut sering disebut lemak jahat. Timbunan plak pada dinding pembuluh darah lebih jauh, dapat menyebabkan stroke, serangan jantung, dan lainnya.
Untuk menurunkan kadar LDL secara alami, asupan lemak jenuh perlu dikurangi. Sebaliknya, konsumsi makanan yang mengandung lemak tidak jenuh disarankan. Berikut adalah sumber lemak tak jenuh yang disarankan. 
Kacang kedelai
Olahan kacang kedelai seperti tahu, tempe, susu kedelai, dan tepung kedelai; kaya akan isoflavon yang dapat menekan LDL. 
Kacang-kacangan
Sebagai sumber serat larut yang sangat tinggi, mengonsumsi buncis, kacang merah dan kacang panjang secara teratur juga disarankan.
Ikan Salmon
Dua porsi per minggu konsumsi salmon, ikan tuna, trout, sarden dan makerel juga baik untuk mengurangi kolesterol jahat. 

Alpukat

Sebagai sumber lemak tak jenuh, buah alpukat dipercaya mampu meningkatkan level HDL. Sayangnya, alpukat tinggi kalori, sehingga harus dikombinasikan dengan sayur-sayuran yang bisa menekan kalori.
Bawang putih
Umbi ini terbukti efektif mencegah partikel kolesterol menempel di dinding pembuluh darah, selain mencegah pembekuan darah, menurunkan tekanan darah, dan melindungi tubuh dari infeksi.

Bayam

Kandungan lutein pda bayam tidak hanya baik menjaga ketajaman fungsi mata. Setengah mangkuk bayam setiap hari juga terbukti efektif menurunkan kadar kolesterol. 

Teh

Antioksidan flavonoid dalam teh bisa membuat pembuluh darah rileks sehingga terhindar dari pembekuan darah.
#dari berbagai sumber
Sumber : www.suaramerdeka.com

Pola Tidur Salah Berpengaruh pada Kesehatan


TIDUR masih menjadi sarana paling efektif untuk memulihkan kebugaran tubuh. Rasa letih setelah beraktivitas secara alami akan hilang dengan beristirahat di penghujung hari. Tahukah, tidur sebenarnya lebih dari sekedar pereda lelah; tidur ternyata sangat berpengaruh terhadap kesehatan seseorang.
Kebutuhan tidur setiap orang bervariasi. Namun secara umum, orang dewasa yang sehat akan terjaga selama 16 jam dan membutuhkan rata-rata enam hingga delapan jam tidur malam.
Pola Tidur dan Kesehatan
Diperkirakan, kurang tidur berdampak pada keseimbangan hormon ghrelin dan leptin dalam tubuh. Gangguan pada sirkulasi kedua hormon yang mempengaruhi nafsu makan itu membuat seseorang rawan kelebihan berat badan atau obesitas.
Sedikit berbeda pada kaum adam, kasus kurang tidur menyebabkan perempuan lebih rentan terhadap kenaikan berat badan. Adalah para peneliti di Finlandia yang mengungkap bahwa masalah tidur, seperti sulit tidur dan terjaga di malam hari, membuat berat badan wanita cenderung naik lima kilogram.
Kebiasaan tidur yang buruk, menurut penelitian baru dari Belanda, juga membuat kerusakan pada regulasi metabolisme tubuh. Para peneliti menemukan bahwa dengan hanya selama empat jam dalam sehari, kadar insulin pada tubuh turun hingga 25 persen. Resistensi insulin dapat menyebabkan diabetes tipe 2 (ketidakmampuan untuk menggunakan insulin untuk mengontrol glukosa dari makanan).
Dengan tidur selama delapan jam, tubuh memperbaiki diri dari kerusakan yang disebabkan oleh stres, sinar ultraviolet dan eksposur berbahaya lainnya. Secara alami, sel-sel dalam tubuh membentuk molekul-molekul protein pada sel tubuh diperkuat saat seseorang tidur.
Tidur terlalu sedikit - atau terlalu banyak - juga akan menimbulkan timbunan lemak pada perut pada mereka yang berusia di bawah 40 tahun. Waktu tidur yang kurang dari lima jam atau lebih dari delapan jam dapat menyebabkan akumulasi lemak perut yang lebih besar atau "visceral" lemak. Temuan, oleh para peneliti di North Carolina ini, mengesampingkan faktor penyebab timbunan lemak lainnya, seperti asupan kalori, kebiasaan olahraga dan merokok.
# dari berbagai sumber
www.suaramerdeka.com

40 Persen Kasus Kanker karena Gaya Hidup


HAMPIR setengah dari orang yang didiagnosa menderita kanker di Inggris disebabkan oleh pilihan hidup yang dapat dihindari. Gaya hidup itu antara lain, merokok, minum minuman keras dan kurangnya asupan sayur dan buah.
Adalah tembakau dalam rokok, penyebab terbesar kanker. Rokok menyebabkan setidaknya 23% kasus kanker pada pria dan 15,6% pada wanita. Demikian hasil penelitian oleh Cancer Research Inggris seperti dipublikasikan dalam British Journal of Cancer.
Penyebab selanjutnya adalah kurangnya asupan buah segar dan sayuran dalam diet pria, sedangkan untuk perempuan terkait kelebihan berat badan.
Prof Max Parkin, salah satu peneliti mengatakan, "Banyak dari kita yang percaya bahwa kanker berkaitan dengan nasib dan berhubungan dengan gen. Namun melihat semua bukti, jelas bahwa 40% dari kasus kanker disebabkan oleh hal-hal yang masih dapat dihindari."
Sekitar 100.000 orang atau 34% dari penderita kanker yang dia teliti terkait dengan kebiasaan merokok, kebiasaan minum alkohol dan kelebihan berat badan.
Banyak kasus kanker payudara, tambahnya, berasal dari kelebihan berat badan atau obesitas. Sementara setengah dari penderita kanker esofagus atau tenggorokan disebabkan karena makan terlalu sedikit buah dan sayuran.
Sedang untuk kanker lambung, seperlima kasus berasal dari pola makan dengan terlalu banyak garam. Disimpulkannya, hampir semua kasus kanker mulut dan tenggorokan disebabkan oleh pilihan gaya hidup.
Dia pun menyarankan, berhenti merokok dan makan lebih banyak buah dan sayur, serta menghentikan minum alkohol baik untuk pria yang ingin terhindar dari kanker. Sementara bagi wanita, berhenti merokok dan menjaga berat badan adalah yang terbaik.

www.suaramerdeka.com

Jahe Kurangi Risiko Kanker Usus Besar

SIAPA yang tidak tahu jahe. Jenis rempah bernama latin Zingiber officinale ini berbentuk seperti jemari yang menggelembung dan memiki rasa pedas yang khas.
Berbagai olahan yang banyak terdapat di pasaran, seperti jahe kering, awetan jahe, dan jahe bubuk juga majur menghangatkan badan.
Namun tahukah, sebuah studi baru menemukan bahwa jahe dapat menurunkan resiko kanker usus besar. Yaitu melalui pengurangan radang dalam usus.
Ya, peradangan kronik di dalam usus memang berhubungan dengan kanker usus besar. Sehingga usaha menurunkan peradangan pada usus dapat mengurangi risiko kanker. Demikian kata Suzanna Zick M, penulis utama studi terkait khasiat jahe yang dipublikasikan pada Cancer Prevention Research ini.
Penelitian dilakukan pada 30 relawan. Mereka diminta untuk mengambil pil mengandung dua gram bubuk baik plasebo atau ekstrak jahe.
Zick dan rekan-rekannya dari asosiasi penelitian di University of Michigan Medical Center kemudian mencatat radang dalam usus peserta sebelum dan setelah periode uji.
Para peneliti menemukan bahwa peserta yang mengambil pil jahe mengalami peradangan 28 persen kurang pada usus dibanding sebelum mereka mengikuti tes ini. Namun tak ada perbedaan pada mereka yang mengambil plasebo.
Temuan ini menjanjikan, namun para peneliti belum merekomendasikan orang untuk mulai mengonsumsi jahe lebih pada jam makan. Penelitian ini diklaim merupakan studi pendahuluan yang akan menjadi landasan penelitian mendatang mengenai manfaat jahe.
Sumber : www.suaramerdeka.com

Mangga, Si Raja Buah yang Kaya Gizi

RAJANYA buah. Mangga adalah buah yang populer kandungan nutrisinya yang kaya; serta rasanya yang manis dan aromanya yang unik. Buah super dengan nama latin Mangifera Indica ini termasuk salah satu buah tropis yang hanya tumbuh pada musimnya.
Mangga matang dengan ukuran panjang 5 sampai 15 cm, serta lebar 4 sampai 10 cm dengan bentuk yang khas "mangga", yaitu oval atau bulat. Bobotnya berkisar dari 150 gram hingga 750 gram.
Kulit luar mangga halus berwarna hijau, kuning keemasan, kuning terang atau oranye. Daging buahnya berair, kaya rasa, sedikit serat dan memiliki rasa manis dengan tingkat kemasaman yang rendah.
Manfaat Mangga untuk Kesehatan
Buah mangga kaya akan serat makanan pre-biotik, vitamin, mineral, dan senyawa flavonoid antioksidan poli-fenolik.
Menurut studi penelitian baru, buah mangga terbukti dapat melawan penyakit pada usus besar, serta kanker leukemia, payudara, dan prostat. Beberapa studi percobaan menunjukkan bahwa adalah senyawa polifenol anti-oksidan dalam mangga sebagai penawar perlindungan terhadap kanker.
*  Buah mangga adalah sumber Vitamin A dan flavonoid seperti beta-karoten, alfa-karoten, dan beta-cryptoxanthin. Dalam 100 gram buah mangga segar, terkandung 765 mg, yang juga setara 25% kebutuhan harian, vitamin A. Kandungan ini sangat baik untuk kesehatan mata, serta selaput lendir dan kulit.
*  Mengkonsumsi buah yang kaya karoten juga dapat melindungi tubuh dari kanker paru-paru dan rongga mulut.
*  Mangga segar adalah sumber kalium, komponen penting dari sel dan cairan tubuh yang membantu mengontrol detak jantung dan tekanan darah. Mangga juga mengandung pektin, bahan serat yang dapat menurunkan tingkat kolesterol dalam tubuh.
*  Buah ini juga menjadi sumber vitamin B6 (pyridoxine), C dan E. Konsumsi makanan yang kaya vitamin C membantu tubuh mengembangkan resistensi terhadap penyakit menular dan radikal bebas berbahaya. Sedang Vitamin B-6 diperlukan untuk produksi hormon GABA di otak yang mengontrol kadar homocystiene dalam darah. Vitamin E antara lain bermanfaat bagi kesehatan kulit dan dalam pengaturan hormon seks seseorang.
*  Selain itu kandungan zat besi dalam bentuk mangan dan seng juga baik untuk produksi sel darah merah, sehingga disarankan untuk dikonsumsi oleh ibu hamil dan penderita anemia.
Sumber : www.suaramerdeka.com

Khasiat Bawang Putih Bagi Kesehatan

SI PUTIH beraroma khas, itulah bawang putih. Siapa yang tak tahu bawang putih. Wangi atau aroma rempah ini sering tercium pada berbagai masakan.
Namun sayangnya, tak banyak yang tahu bahwa tumbuhan berumbi lapis ini adalah satu objek yang cukup populer dalam berbagai penelitian ilmiah, tak lain karena khasiatnya bagi kesehatan.
Bawang putih mendapat predikat obat herbal ajaib, karena berbagai manfaat yang dikandungnya. Tahukah, jika di setiap 100 gram bawang putih, terkandung 71 gram air; 23,1 gram hidrat arang; 4,5 gram protein; 0,20 gram lemak; 0,22 miligram vitamin B1; 15 miligram vitamin C; 134 miligram fosfor; 42 miligram kalsium; dan 1 miligram besi.
Sejumlah penelitian menyebutkan, adalah kandungan senyawa sulfur, allicin dan sulfida diallyl pada bawang yang menjadikannya potensial sebagai obat, sekaligus sebagai antibiotik dan antioksidan alami.
Berbagai penelitian telah mencoba menguak manfaat yang dikandung tanaman bernama latin Allium Sativum ini.
Manfaat bawang putih bagi kesehatan jantung ditemukan oleh tim peneliti dari University of Alabama yang hasil kajiannya diterbitkan dalam jurnal Prosiding National Academy of Sciences.
Zat sulfida hidrogen, hasil reaksi antara senyawa allicin pada bawang putih dengan sel darah merah pada tubuh manusia, terbukti dapat merenggangkan saluran darah dan membuat darah mudah mengalir.
Namun penggunaannya yang berlebihan tidak dianjurkan, sebab dapat memiliki efek samping seperti menjadi zat antikoagulan (pengencer) pada darah, penyebab iritasi, hingga rusaknya saluran pencernaan.
Bawang putih juga bermanfaat bagi ibu hamil. Sebuah riset oleh tim dari Academic Department of Obstertrics & Gynaecology, Chelsea & Westminster Hospital di London menunjukkan, konsumsi bawang putih selama kehamilan dapat mengurangi resiko komplikasi kehamilan serta membantu menaikkan berat badan bayi.
Bawang putih juga membantu memperkuat stamina tubuh. Ekstrak bawang putih, oleh peneliti dari Universitas Brigham Young di Utah, dilaporkan dapat melawan virus penyebab flu, jamur dan bakteri penyebab penyakit.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa orang yang rutin mengkonsumsi bawang putih lebih rendah resikonya terkena kanker perut dan usus besar. Kadar kolesterol dan lemak pada tubuh juga lebih rendah.
Jadi, kenapa tidak kita terus konsumsi bawang putih?
Sumber : www.suaramerdeka.com