Bangle, yang biasa
dipakaikan sebagai "tangkal"
untuk bayi yang baru lahir, ternyata menyimpan khasiat yang luar biasa. Umbi
yang wangi ini mampu menguruskan badan, meringankan demam, migren, sakit
kuning, cacingan, bahkan nyeri sendi.
Jadi, kenapa tidak dimanfaatkan segera.
Bangle tumbuh di daerah Asia tropika, dari India sampai
Indonesia. Di Jawa dibudidayakan atau di tanam di pekarangan pada tempat-tempat
yang cukup mendapat sinar matahari, mulai dari dataran rendah sampai 1.300 m dpi. Pada tanah yang
tergenang atau becek, pertumbuhannya
akan terganggu dan rimpang cepat membusuk. Herba semusim, tumbuh tegak, tinggi 1-1,5 m,
membentuk rumpun yang agak padat,
berbatang semu, terdiri dari pelepah daun yang dipinggir ujungnya berambut
sikat. Daun tunggal, letak berseling. Helaian daun lonjong, tipis, ujung
runcing, pangkal tumpul, tepi rata, berambut halus, jarang, pertulangan
menyirip, panjang 23-35 cm, lebar 20-40 mm, warnanya hijau. Bunganya bunga
majemuk, bentuk tandan, keluar di ujung
batang, panjang gagang sampai 20 cm.
Bagian yang mengandung bunga bentuknya bulat telur atau
seperti gelendong, panjangnya 6-10 cm,
lebar 4-5 cm. Daun kelopak tersusun
seperti sisik tebal, kelopak bentuk tabung, ujung bergerigi tiga, warna
merah menyala. Bibir bunga bentuknya bundar memanjang, warnanya putih atau pucat. Bangle mempunyai
rimpang yang menjalar dan berdaging,
bentuknya hampir bundar sampai jorong atau tidak beraturan, tebal 2-5 mm.
Permukaan luar tidak rata, berkerut, kadang-kadang dengan parut daun, warnanya
coklat muda kekuningan, bila dibelah berwarna kuning muda sampai kuning
kecoklatan. Rasanya tidak enak, pedas
dan pahit. Bangle digolongkan sebagai
rempah-rempah yang memiliki khasiat obat. Panenan dilakukan setelah tanaman berumur satu tahun. Perbanyakan
dengan stek rimpang.
Selain bangle, juga dikenal sebagai Panglai (Sunda),
bengle (Jawa), pandhiyang (Madura),
mugle, bengle, bungle, baglai, baniai, banglai, bunglai, Bangle, kunit bolai,
kunyit bolai (Sumatera), banggele (Bali), Bale, panini, manglai, manguiai,
bangerei, wangelei, walegai,; kukuniran, kukundiren, unin makei, unin pakei,
bangle, bongle.
Cara pemakaian:
Demam, masuk angin.
15 g rimpang bangle yang segar dicuci lalu diparut. Tambahkan 1/2 cangkir air
panas dan 2 sendok makan madu. Diaduk
merata lalu diperas dan disaring, minum. Lakukan 2 kali sehari.
Perut mules. Rimpang bangle, rimpang jahe, kencur dan
lempuyang wangi, masing-masing 1/2 jari tangan dicuci lalu diiris tipis-tipis.
Rebus dengan 1 gelas air bersih sampai tersisa 1/2 gelas. Setelah dingin
disaring, lalu diminum.
Sakit kepala karena demam. Rimpang segar secukupnya
dicuci bersih lalu diparut. Tambahkan
sedikit air sampai menjadi adonan
seperti bubur. Dipakai sebagai pilis pada dahi.
Sakit kuning. 1/2 jari rimpang bangle dicuci bersih
lalu diparut. Tambahkan air masak dan madu masing-masing 1 sendok makan. Peras
dan saring, minum. Lakukan 2 kali sehari.
Nyeri sendi (rheumatism). Rimpang segar secukupnya
dicuci Ialu diparut, tambahkan arak
sampai menjadi adonan seperti bubur
encer. Borehkan kebagian sendi yang sakit
Mengecilkan perut setelah melahirkan. Rimpang bangle
secukupnya dicuci lalu diparut, borehkan pada perut.
Cacingan. 3 jari rimpang bangle, 2 jari temu hitam, 5
biji ketumbar dan 5 lembar tangkai daun sirih dicuci lalu diiris tipis-tipis,
kemudian ditumbuk halus. Tambahkan 1/ 2 cangkir air masak, diaduk merata lalu diperas dan
disaring. Minum.
Radang selaput lendir mata. Rimpang bangle dan kunyit
sebesar 1 buku jari tangan dan 13 butir jinten hitam dicuci bersih lalu dipotong-potong seperlunya. Rebus dengan
1 gelas air bersih sampai tersisa
setengahnya. Setelah dingin disaring, minum
Kegemukan / mengurangi lemak tubuh. Sepotong
rimpang bangle dan 7 lembar daun jati
belanda dicuci lalu direbus dengan 1,5
gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas. Setelah dingin disaring, dibagi untuk 2 kali minum. Pagi dan sore
hari.
Atau 1/2 jari rimpang bangle, 1/2 jari rimpang temu giring,
3/4 jari rimpang lempuyang wangi, 1/4 genggam daun kemuning, 1/4 genggam daun
jati belanda, 3 jari gula enau, dicuci dan dipotong-potong seperlunya. Rebus
dengan 4 1/2 gelas air bersih sampai tersisa 1/2-nya. Setelah dingin disaring,
minum. Sehari 3 x 3/4 gelas.
Atau, rimpang bangle dan rimpang temu hitam, masing-masing
1/2 jari tangan, dicuci lalu diparut.
Tambahkan 1 sendok makan air jeruk nipis
dan 2 sendok makan madu, aduk merata sambil diremas-remas. Peras dan saring, minum. Lakukan 2-3 kali
sehari.
Sumber : www.suaramerdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar